Apa Itu Sitemap: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Sama seperti namanya, sitemap berfungsi sebagai peta yang bertindak untuk membantu mesin penelusur menemukan semua halaman penting pada website Anda. Nah, bagi Anda yang belum mengetahui apa itu sitemap, berikut ini adalah pengertian dan manfaat sitemap serta langkah-langkah untuk membuatnya.
Apa Itu Sitemap?
Sitemap merupakan file yang mencantumkan URL dari semua halaman penting pada situs web Anda. Fungsi utama sitemap adalah untuk membantu mesin telusur agar lebih mudah menemukan website Anda. Nah, agar lebih memahami apa itu sitemap, pertama-tama Anda perlu mengetahui cara kerja mesin penelusur serta mengenal istilah crawl dan index.
1. Google memiliki bot atau mesin pintar yang disebut dengan spiders. Nah, tugas dari spiders adalah untuk memindai dan menyimpan halaman web secara terus-menerus, dan proses ini seringkali disebut sebagai crawling.
2. Bot kemudian akan mengkategorikan dan menyimpan setiap halaman yang ditemukannya di index raksasa milik Google. Proses ini biasanya disebut sebagai indexing.
3. Dengan cara ini, saat Anda menelusuri sesuatu menggunakan Google, Google sebenarnya tidak memindai seluruh web secara real time. Alih-alih, ia hanya mencari website yang memiliki kata kunci yang relevan dengan keyword Anda di index-nya, kemudian menampilkannya di hasil mesin penelusuran. Itu sebabnya, pencarian Google biasanya berlangsung sangat cepat, bahkan hanya dalam waktu sepersekian detik saja.
Nah, berdasarkan penjelasan di atas, jika halaman website Anda sulit dijangkau oleh crawler, kemungkinan besar situs Anda tidak akan masuk ke dalam index Google. Ini artinya, halaman Anda pun tidak akan muncul pada hasil mesin penelusuran. Itulah sebabnya penggunaan sitemap sangat dibutuhkan untuk membantu crawler agar lebih mudah dalam menemukan website Anda.
Baca juga: 17 Strategi SEO Terbaik Untuk Tahun 2023
Apa Manfaat Menggunakan Sitemap?
Semakin mudah website Anda untuk dipahami oleh Google, semakin efisien pula bagi Anda untuk mendapatkan peringkat berdasarkan kata kunci tertarget dan menghasilkan lebih banyak lalu lintas. Tetapi tidak hanya itu saja, berikut ini adalah beberapa manfaat lainnya menggunakan sitemap.
1. Membuat website lebih cepat di-index oleh crawler.
Google tidak dapat meng-index seluruh halaman website setiap harinya, karena mereka biasanya memiliki jadwal crawl tertentu untuk situs dan jenis konten yang berbeda. Itu sebabnya, terkadang Google membutuhkan waktu selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan hingga berbulan-bulan untuk menemukan halaman web baru. Nah, sitemap dapat membantu Google untuk menemukan dan meng-index website Anda dengan lebih cepat.
2. Mempertahankan performa halaman bernilai tinggi dengan baik.
Jika Anda memperbarui halaman pada situs web, namun belum menemukan perubahan pada hasil penelusuran, hal ini bisa dikarenakan Google belum meng-crawling pembaruan tersebut. Dengan crawling dan indexing yang lebih efisien menggunakan bantuan sitemap, Anda dapat memastikan bahwa pengguna bisa melihat versi pembaruan bernilai tinggi dari website Anda.
3. Membantu crawler menemukan orphan page.
Orphan page merupakan halaman web yang tidak terhubung dengan halaman lainnya. Ini artinya, pengguna akan sulit untuk menjangkau halaman tersebut tanpa mengetahui URL-nya secara langsung. Begitu pula dengan bot milik Google, karena crawler tidak bisa menjangkaunya, orphan page seringkali tidak dapat ter-index dengan baik. Tetapi dengan memanfaatkan sitemap, halaman-halaman seperti ini akan jauh lebih mudah untuk ditemukan Google.
4. Membantu Google membedakan halaman duplikat.
Ada beberapa skenario di mana website Anda mungkin memiliki halaman duplikat. Misalnya, pada situs e-Commerce Anda mungkin terdapat dua halaman produk yang sama dengan varian warna produk yang berbeda. Jika ada kasus seperti ini, Google akan kebingungan untuk menentukan manakah versi halaman yang lebih penting yang ingin Anda peringkatkan. Dengan sitemap, Anda dapat menggunakan canonical tag untuk memberitahu Google manakah yang halaman utama dan manakah yang halaman duplikat.
Bagaimana Cara Membuat Sitemap?
Dengan menggunakan tools dan softrware yang tersedia, proses pembuatan sitemap sebenarnya cukup sederhana. Berikut langkah-langkahnya.
1. Gunakan sitemap generator.
Sitemap generator merupakan plugin atau software yang menawarkan pembuatan sitemap tanpa membutuhkan kode. Ada banyak sitemap generator yang bisa Anda pilih.
• Yoast: Ini adalah plugin WordPress yang dapat membantu Anda membuat sitemap secara gratis.
• WordPress 5.5: Jika Anda menggunakan WordPress 5.5 atau versi yang lebih baru, maka Anda tidak memerlukan plugin eksternal lain untuk membuat sitemap.
• XML-Sitemaps.com: Tool yang satu ini menawarkan paket berbayar dan gratis yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.
• Screaming Frog: Screaming Frog dapat membuat sitemap XML dan image XML untuk Anda.
• Slickplan: Slickplan menawarkan prencanaan sitemap visual yang memungkinkan Anda untuk membuat sitemap teks, XML, atau vektor. Slickplan adalah tool berbayar, namun Anda bisa menggunakan uji coba selama 30 hari.
• Dynomapper: Sama seperti Slickplan, Dynomapper merupakan alat perencanaan sitemap visual berbayar lainnya yang menawarkan uji coba gratis.
2. Ikuti praktik terbaik sitemap.
Saat Anda baru mulai menggunakan sitemap, berikut ini adalah pedoman yang bisa Anda ikuti.
• Pisahkan sitemap yang terlalu besar ke dalam beberapa bagian.
Jika Anda memiliki sitemap yang melebihi batas ukuran, Anda bisa membaginya menjadi beberapa sitemap kecil. Gunakan file index sitemap untuk mengirimkan banyak sitemap sekaligus.
• Hanya tampilkan URL utama pada halaman duplikat.
Jika Anda memiliki halaman duplikat atau serupa, hanya cantumkan URL utama di sitemap yang ingin Anda tampilkan di mesin telusur. Untuk versi serupanya, gunakan re=canonical tag.
• Gunakan pengkodean UTF-8.
Semua file sitemap hanya boleh berisi karakter ASCII saja, yang berarti angka 0-9, huruf alfabet A-Z, dan karakter-karakter khusus. Beberapa karakter seperti ampersand, tanda kutip, dan lebih besar atau lebih kecil perlu diganti dengan kode escape.
• Jangan terlalu fokus pada priority tag.
Anda dapat menggunakan priority tag pada sitemap Anda untuk mengindikasikan halaman yang paling penting. Tetapi ingatlah bahwa pada akhirnya, Google akan meng-crawling dan indexing dengan aturannya sendiri.
Baca juga: 7 Kiat Efektif Meningkatkan CTA Pada Website Anda
3. Kirimkan sitemap Anda ke Google.
Setelah membuat sitemap untuk halaman web Anda, ada beberapa cara berbeda yang bisa Anda lakukan untuk mengirimkannya ke Google.
• Google Search Console: Menggunakan Google Search Console adalah cara paling mudah. Setelah Anda membuka Google Search Console, cari menu sitemaps pada panel di sebelah kiri, kemudian tambahkan URL sitemap Anda dan klik kirimkan.
• Browser: Anda bisa mengirimkan langsung melalui browser dengan mengetikkan https://www.google.com/ping?sitemap=https://namawebsite.com/sitemap.
• Robots.txt: Anda juga dapat mengirimkan sitemap dengan menyisipkan link sitemap pada file robots.txt.
• WebSub: Cara ini disarankan jika Anda menggunakan feed RSS sebagai sitemap.
Membuat sitemap dapat dilakukan secara gratis dan mudah, dan hal ini juga dapat memberikan banyak keuntungan bagi halaman website Anda. Oleh karena itu, jika Anda ingin meningkatkan lalu lintas dan menghasilkan lebih banyak konversi, mulailah membuat sitemap untuk website Anda dari sekarang.