Tambah wawasan digital marketing Anda melalui blog datamaya.com. Secara berkala membahas seputar SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas situs Anda di mesin pencari, strategi Google Ads yang efektif untuk mendapatkan lalu lintas yang relevan, pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran yang kuat, serta langkah-langkah dalam pengembangan website yang convertable dan tips bisnis semua dikupas disini!
Latest Blog
3 Alasan Mengapa CPC Google Ads Anda Jadi Mahal
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa CPC Google Ads Anda jadi mahal? Bahkan, setelah menerapkan setiap hal yang Anda telah pelajari, CPC Anda tetap naik secara signifikan. Ternyata, hal ini dapat terjadi lantaran adanya perubahan pasar yang signifikan dalam dunia digital advertising, sehingga pengoptimalan kecil pada iklan Anda mungkin saja tidak cukup untuk mengatasinya.
Bagi Anda yang belum tahu, Cost-per-click (CPC) merupakan jenis biaya penawaran iklan yang dibayar pengiklan setiap kali pengguna mengklik iklan mereka. Lalu, bagaimana cara menghitung biaya per klik atau CPC ini? Anda dapat menghitung matriksnya dengan membagi biaya kampanye iklan berbayar dengan jumlah klik pada iklan tersebut.
Nah, dalam menampilkan iklan dan urutan penayangannya, Google membuat lelang (bidding) untuk hasilnya. Pada dasarnya, hasil bidding ini tergantung pada 3 faktor utama, yaitu:
1. Jumlah Tawaran Anda
Perlu Anda ketahui bahwa dalam sebuah bisnis, penawaran dan permintaan akan sangat menentukan harga sebuah iklan secara online. Oleh sebab itu, layaknya sebuah lelang (bidding) dalam menentukan biaya iklan, CPC Anda secara langsung dapat terhubung ke banyak pesaing yang Anda tawar dan seberapa tinggi mereka bersedia untuk menawar. Salah satu kemungkinan besar penyebab kenaikan CPC Google Ads Anda adalah adanya peningkatan persaingan tadi di antara banyaknya platform yang ada.
Peningkatan biaya CPC ketika anggaran iklan meningkat terjadi karena adanya persaingan yang lebih ketat dalam lelang iklan. Ketika anggaran iklan Anda meningkat, tawaran iklan Anda pun meningkat dan bersaing dengan tawaran iklan pesaing Anda. Hal ini dapat menyebabkan harga lelang meningkat dan biaya per klik pun menjadi lebih tinggi.
2. Kualitas Iklan
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas iklan perusahaan Anda. Dalam mengelola kampanye iklan, Anda perlu memperhatikan faktor kualitas iklan dan pengeluaran anggaran iklan. Jika ingin memperbaiki kualitas iklan, maka Anda perlu menyesuaikan keyword dan iklan dengan target pasar yang lebih tepat.
Di sisi lain, untuk pengeluaran anggaran iklan, Anda perlu mengoptimalkan pengeluaran anggaran agar tidak melebihi batas biaya per klik yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Meningkatkan Conversion di Google Ads? Coba 3 Strategi Ini
3. Kinerja Iklan
Seperti yang terdapat pada poin pertama di atas, anggaran iklan yang lebih besar dapat memengaruhi CPC karena adanya peningkatan persaingan dalam lelang iklan. Ketika Anda meningkatkan anggaran iklan Anda, Anda memberi tahu Google bahwa Anda siap untuk menghabiskan lebih banyak uang dalam lelang iklan, sehingga meningkatkan peluang iklan Anda untuk ditampilkan di halaman pencarian atau di situs web mitra Google.
Akan tetapi, tindakan ini juga dapat mendorong pesaing Anda untuk meningkatkan anggaran iklan mereka agar tetap bersaing, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga lelang dan meningkatkan biaya per klik. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu melakukan strategi yang lebih cermat dalam mengelola anggaran iklan Anda.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kata kunci dan iklan untuk menargetkan audiens yang tepat dan mengurangi persaingan yang tidak perlu. Hal ini dapat Anda lihat pada pada poin nomor dua di atas.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan metrik konversi atau ROAS (Return on ad spend) untuk membantu memantau kinerja kampanye iklan Anda dan memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil yang diinginkan dari setiap uang yang Anda habiskan.
Pada akhirnya, persaingan yang lebih ketat dalam lelang iklan dapat menyebabkan biaya per klik (CPC) dapat meningkat ketika anggaran iklan lebih besar. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan optimasi kampanye iklan dengan memperhatikan faktor kualitas iklan dan pengeluaran anggaran untuk iklan.
Artikel menarik lainnya:
- Maximize Clicks dan Target Impression Share, Strategi Bidding Mana yang Harus Anda Pilih di Google Ads?
- Strategi SEO yang Efektif untuk Meningkatkan Omset Bisnis Anda
- Apa Itu Featured Snippets? Ketahui 8 Cara Yang Bisa Anda Lakukan
- Tips Meningkatkan Pengalaman Pengguna di Website Anda
- Apa Itu ChatGPT dan Pengaruhnya Terhadap Dunia SEO?
Apa Itu Google Display Network, Beserta Contoh dan Manfaatnya?
Menampilkan iklan Anda di sebuah situs web besar yang populer mungkin terasa seperti suatu hal yang mustahil, bukan? Tapi dengan keberadaan Google Display Network, hal tersebut bisa dilakukan dengan mudah.
Pengertian Google Display Network
Google Display Network sendiri merupakan sebuah sistem luar biasa yang mampu menjangkau lebih dari dua juta situs web dan 90% pengguna internet. Bahkan, dengan Google Display Network Anda juga bisa menampilkan iklan Anda pada audiens yang ditargetkan di seluruh dunia. Anda bisa menjangkau mereka dengan mudah saat sedang melihat video pada halaman berita, bermain game di ponsel, atau juga mengecek email.
Berbeda dengan Google Ads yang hanya menampilkan iklan Anda pada hasil penelusuran berdasarkan keyword tertentu, Google Display Network justru dapat menampilkan iklan Anda pada alamat website yang dituju oleh pengguna potensial.
Hal ini dikarenakan Google Display Network bekerja dengan lebih cermat dan teliti untuk mengintegrasikan iklan kepada target pasar berdasarkan informasi yang dihasilkan dari cookies pengguna, sehingga dapat menjangkau calon pelanggan yang tepat saat mereka membaca, menjelajah, atau berbelanja. Tidak hanya itu saja, Google Display Network juga memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan visual dan multimedia dengan gambar-gambar bergerak yang jauh lebih menarik ketimbang iklan yang hanya menampilkan tulisan saja.
Contoh Iklan Google Display
Gambar dibawah ini adalah salah satu iklan display yang muncul di situs berita.
Contoh google display network di website portal berita kompas.com
Ya, iklan Anda nantinya akan muncul di berbagai jaringan iklan google. Seperti website, website berita, blog, apps mobile dll. Jika Anda kesulitan dalam mengoptimalkan iklan Anda di google ads, Anda bisa menggunakan Jasa Google Ads.
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Google Display Network.
1. JANGKAUAN AUDIENS YANG LUAS
Dengan tersedianya dua juta situs web dalam jaringan tampilan Google, Anda dapat meningkatkan exposure dan brand awarness kepada audiens tertarget, bahkan meskipun mereka tidak sedang memasukkan kata kunci yang terkait dengan produk Anda pada mesin pencari.
2. VISUAL LEBIH HIDUP
Secara umum, manusia lebih tertarik saat melihat iklan bergambar dibandingkan iklan yang hanya berbasis teks saja. Google Display Network memungkinkan Anda untuk membuat iklan visual yang lebih atraktif dengan banyak opsi, termasuk grafik, video, dan audio untuk ditampilkan kepada pelanggan potensial.
3. IKLAN YANG KAYA INFORMASI
Tidak hanya hidup dan berwarna, Google Display Ads juga menawarkan Anda untuk membuat iklan yang lebih detail dengan deskripsi produk yang mudah dipahami. Hal ini bisa menjadi kunci penting untuk menarik minat audiens, karena Anda dapat menampilkan informasi yang lebih kaya mengenai produk atau brand yang Anda jual melalui iklan.
4. MENDUKUNG STRATEGI REMARKETING
Salah satu fitur paling canggih yang ditawarkan oleh Google Display Network adalah startegi remarketing, di mana Anda dapat menargetkan pengguna yang pernah mengunjungi situs web Anda namun belum melakukan pembelian, berdasarkan informasi yang dilacak dari cookies mereka. Dengan menampilkan iklan Anda secara berulang, Anda dapat mengingatkan dan mengarahkan audiens agar kembali mengunjungi website Anda dan melakukan transaksi.
5. TERSEDIA BANYAK OPSI PENARGETAN
Berbeda dengan Google Ads yang hanya mampu menargetkan audiens jika mereka melakukan penelusuran secara aktif, Google Display Network bekerja dengan cara yang berbeda. Anda dapat menargetkan mereka berdasarkan perilaku, minat, demografi usia dan kelamin, situs web yang pernah dikunjungi, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat Anda lebih mudah untuk bereksperimen dalam beriklan dan mencari opsi penargetan yang paling cocok.
Itu dia informasi mengenai pengertian, contoh, dan manfaat Google Display Network. Sebagai pemilik bisnis, Anda bisa memanfaatkan berbagai fitur yang ditawarkan oleh Google tersebut untuk menarik lebih banyak pengunjung tertarget dan meningkatkan penjualan produk Anda. Sebelum beriklan di google ads, pastikan Anda mengetahui 5 Hal Dasar Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menjalankan Google Ads.
Apa Itu Remarketing, dan Apa Saja Manfaatnya Untuk Bisnis Anda?
Dalam strategi pemasaran, menarik pengguna mengunjungi situs web Anda merupakan langkah terpenting untuk menghasilkan konversi dari iklan google ads. Namun terkadang, beberapa gangguan seperti panggilan telepon, notifikasi pesan masuk, dan lain sebagainya seringkali muncul dan mengalihkan perhatian calon konsumen dari website Anda. Hal ini dapat menyebabkan mereka meninggalkan situs web Anda dan batal melakukan transaksi. Karenanya, metode yang terbukti solid dan ampuh untuk membawa mereka kembali ke situs web Anda adalah dengan melakukan remarketing.
Apa itu remarketing, dan bagaimana strategi ini dapat bermanfaat untuk bisnis Anda? Berikut ulasan lengkapnya.
Pengertian Tentang Apa Itu Remarketing?
Remarketing adalah strategi pemasaran digital yang berfokus pada pengguna yang telah menunjukkan minat pada brand Anda, baik itu dalam bentuk kunjungan situs web, klik iklan yang Anda pasang, hasil penelusuran Google, pesanan yang belum diproses, atau mengikuti Anda di media sosial. Bisa dibilang, remarketing merupakan tindak lanjut dari prospek potensial. Tujuannya adalah untuk mengingatkan orang-orang tentang merek Anda, menarik kembali minat mereka, dan mendorong para calon pembeli agar melakukan pembelian.
Apa Manfaatnya Untuk Bisnis Anda?
Menurut sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Marketo, sebuah perusahaan perangkat lunak asal Amerika, sebanyak 96% pengunjung yang datang ke website Anda belum siap untuk melakukan pembelian. Sebagian besar dari mereka biasanya hanya melihat-lihat, mempertimbangkan apa yang menarik minat mereka, atau sebatas memasukkannya ke dalam keranjang untuk dibeli nanti. Namun setelah keluar dari situs web Anda, ada kemungkinan bahwa mereka akan melupakan tujuan tersebut, dan hal ini dapat membuat Anda kehilangan prospek.
Nah, di sinilah strategi remarketing dibutuhkan guna menargetkan kembali para pengunjung potensial menggunakan iklan tertentu untuk mendorong mereka agar berkonversi dengan penawaran Anda. Dengan melakukan remarketing, Anda mengingatkan dan meyakinkan pengunjung yang awalnya belum siap untuk melakukan transaksi final.
Bagaimana Cara Membuat Strategi Remarketing yang Sukses?
Jika Anda ingin merencanakan strategi remarketing yang sukses, berikut beberapa kiat yang bisa Anda lakukan.
1. Sebarkan iklan Anda di beberapa channel.
Konsumen Anda tersebar dalam banyak channel. Sama seperti upaya pemasaran lainnya, penting untuk menjangkau berbagai tempat yang mungkin mereka datangi. Karenanya, Anda harus membuat iklan untuk beragam channel sekaligus seperti iklan bergambar, Facebook, video ads, email, dan lain sebagainya.
2. Segmentasikan daftar remarketing Anda.
Untuk remarketing yang lebih tertarget, pastikan Anda mengelompokkan daftar setiap pengunjung web berdasarkan perilaku mereka. Misalnya, pengunjung yang hanya melihat-lihat di beranda harus dimasukkan ke segmen berbeda dengan pengunjung yang sudah sampai ke halaman terakhir proses pembelian, namun belum menyelesaikan transaksi. Biasanya konsumen seperti ini memutuskan membatalkan di detik terakhir untuk melakukan perbandingan harga, sehingga Anda dapat membuat iklan khusus yang menunjukkan jaminan pencocokan harga.
3. Jangan takut untuk melakukan trial dan error.
Tidak semua hal selalu berhasil pada percobaan pertama. Kuncinya adalah jangan takut untuk mencoba, dan teruslah belajar dari kegagalan sampai Anda menemukan strategi yang dirasa paling banyak membuahkan hasil.
Selain dapat membantu tingkat konversi, strategi remarketing juga memungkinkan Anda untuk menarik perhatian pengunjung website agar melakukan transaksi. Semakin sering calon pelanggan melihat iklan Anda, akan semakin besar pula dampaknya. Dengan memastikan bahwa produk milik Anda-lah yang pertama kali diingat oleh konsumen, ini akan membuat mereka mengunjungi situs web Anda kembali ketika sudah siap untuk membeli.
Perbandingan Google Ads VS SEO, Mana Yang Lebih Efektif?
Seringkali calon klien datang ke kami dan bertanya seperti ini:
“Kami ingin website kami muncul di halaman 1 Google, yang cocok pakai SEO atau iklan di Google Ads ya?”
Mungkin Anda juga memiliki pertanyaan dan kebingungan yang sama. Atau mungkin ada pertanyaan-pertanyaan terkait lainnya seperti:
- SEO itu yang seperti apa? Google Ads itu yang seperti apa?
- Plus minusnya apa?
- Cara kerjanya bagaimana?
- Dan sebagainya.
Nah, di artikel ini akan kami coba kupas sedetail mungkin supaya bisa memberikan gambaran yang jelas, dengan harapan memudahkan Anda mengambil keputusan yang tepat untuk bisnis Anda.
*Google Ads dulu dinamakan Google Adwords sebelum di-rebranding pada 24 Juli 2018.
Beda Google Ads dan SEO (Search Engine Optimization)
Secara sederhana, ini bedanya Google Ads dan SEO:
Yang kotak hijau adalah website yang muncul di halaman 1 Google karena menggunakan platform Google Ads, dimana melalui platform tersebut kita harus bayar ke Google supaya iklan kita bisa tayang.
Yang kotak biru adalah website yang muncul di halaman 1 Google karena menggunakan teknik SEO, dimana website kita dioptimasi sedemikian rupa sehingga rankingnya naik ke halaman 1 Google. Cara ini disebut juga cara organik, karena kita tidak perlu bayar ke Google.
Garis Besar Cara Kerja Google Ads dan SEO
Untuk Google Ads, iklan biasanya di-setup dan dijalankan menggunakan dashboard yang disediakan Google. Untuk pemakaiannya, kita harus memiliki akun Google dulu supaya bisa login ke dashboard-nya yang bisa diakses di https://ads.google.com
Di dalam dashboard Google Ads, kita bisa setting budget, objective iklan, keyword yang ditarget, copywriting iklan, dan banyak lagi pengaturan-pengaturan lainnya. Di awal, kita harus melakukan transfer dulu ke Google (bisa manual bank transfer atau bisa juga via kartu kredit) sebagai deposit awal budget iklan kita.
Setelah iklan kita dinilai layak untuk tayang, maka nanti budget yang di-deposit akan berkurang jika ada yang klik iklan kita (pay per click, atau PPC).
Sedangkan SEO, yang kita utak-atik adalah website kita sendiri. Teknik SEO sendiri cukup beragam, mulai dari membuat website kita mudah di-crawl dan di-index oleh Google, mengisi konten yang informatif, dan juga membangun authority website dengan link building.
Dari situ, alogaritma Google secara otomatis yang akan menentukan website kita pantas berada di ranking berapa untuk suatu keyword tertentu. Semakin baik kita melakukan optimasi website, semakin besar peluang ranking website kita bisa naik hingga halaman satu Google.
Kelebihan Google Ads
Google Ads memiliki keunggulan sebagai berikut:
+ Cepat dan pasti muncul – Jika budget sudah di-deposit, dalam hitungan hari (iklan) website kita sudah bisa muncul di halaman 1 Google.
+ Targeting bisa diatur – kita bisa set mau munculin iklan kita misal hanya di kota tertentu, di hari & jam tertentu, di device tertentu, atau ke demografi audience tertentu, sehingga lebih tertarget.
+ Iklan bisa lebih masif – untuk level yang lebih advanced, iklan kita bahkan bisa dibuat muncul di berbagai jaringan network Google, seperti di website-website populer, di Youtube, di Gmail, dan mobile apps.
+ Mudah diukur & data lengkap – data-datanya sangat lengkap, mulai dari berapa klik yang dihasilkan, biaya per klik, keyword apa yang mendatangkan klik, dari kota apa, device apa, hari & jam apa, dan sebagainya. Dan yang terpenting, kita bahkan bisa tracking sampai jumlah conversion yang dihasilkan.
+ Bisa incer keyword brand kompetitor Anda – misal Anda jualan produk ABC, sedangkan di pasaran yang banyak dikenal dan dicari orang adalah merek XYZ, maka Anda bisa bikin iklan Anda muncul ketika ada yang ketik merek XYZ tersebut, dengan harapan mereka terpancing untuk beralih ke produk Anda.
Kekurangan Dari Google Ads
(-) Relatif high-cost – website kita hanya muncul di halaman 1 Google selama kita bayar terus ke Google-nya. Jika budget habis, iklan website kita pun hilang. Selesai. Belum lagi bicara bidding biaya per klik yang cenderung naik terus (karena kompetitor yang berani bid lebih tinggi dari Anda).
(-) Rumit bagi yang awam, bisa boncos – kalau masih awam, berpotensi salah setting dan kurang paham cara maksimalkan fitur-fiturnya, yang bisa berakibat fatal berupa iklan tidak tertarget dan budget habis secara boros tanpa hasil yang jelas (bakar duit).
(-) Aturan & batasan yang bikin repot – ada produk-produk tertentu dan kondisi website tertentu yang dilarang diiklankan (atau dibatasi) oleh Google, contohnya adalah yang terkait tembakau, obat-obatan, senjata, dan beberapa contoh lainnya.
Kelebihan SEO
Sederhananya, apa yang menjadi kelemahan Google Ads sebelumnya, adalah keunggulan yang dimiliki SEO (dan sebaliknya). Mari kita kupas lebih lanjut, dimulai dari keunggulannya dulu:
+ Lebih cost-efficient (untuk jangka panjang) – kalau Anda punya waktu untuk melakukan SEO sendiri, bisa dibilang SEO itu 100% free! Anda tidak perlu bayar siapa-siapa, dan website Anda bisa muncul di halaman 1 Google (kalau berhasil). Anda bisa tinggalkan begitu saja dan ranking website Anda bisa tetap baik-baik saja, tidak seperti Google Ads yang harus terus-menerus di-topup.
+ Authority lebih tinggi, lebih dipercaya – secara statistik, visitor lebih banyak klik (dan percaya) untuk hasil pencarian organik (SEO).
Kekurangan Dari SEO
(-) Belum tentu berhasil – sekalipun Anda paham teknik SEO, tidak ada satupun yang bisa garansi website Anda pasti berhasil muncul di top 10 Google. SEO sifatnya memperbesar peluang saja, selalu ada kemungkinan website kita gagal muncul di page 1 Google untuk keyword yang kita inginkan.
Semua itu kembali lagi ke “rahasia” algoritma Google dalam me-ranking website kita.
(-) Umumnya butuh waktu cukup lama – kalaupun berhasil ranking di page 1, seringkali (walau tidak selalu) butuh waktu yang lama. Biasanya 3 – 6 bulan untuk SEO keyword-keyword yang kompetisi medium hingga high.
Jika kebutuhan Anda cukup urgent, maka SEO sepertinya bukan pilihan yang tepat.
(-) Ranking bisa naik turun – walau sudah berhasil di halaman 1, tidak tertutup kemungkinan terlempar lagi dari page 1, terutama kalau ada perubahan alogaritma, perubahan konten website, atau kompetitor yang lebih agresif SEO-nya. Kalau sudah begini, maka kita harus SEO lagi (dan belum tentu berhasil).
(-) Tidak bisa diatur targetingnya – kalau sudah halaman 1 Google secara organik, kita tidak bisa atur misalnya hanya mau di kota tertentu saja, di jam-jam tertentu saja, atau hanya muncul di audience tertentu saja.
Ini bisa mengakibatkan Anda mendapatkan leads yang kurang tertarget. Misal, bisnis Anda adalah distributor mesin yang hanya melayani area Surabaya. Begitu website Anda halaman 1 Google, besar kemungkinan orang yang searching “distributor mesin XYZ” dari Jakarta juga akan klik dan menghubungi Anda, padahal lead tersebut bukanlah target audience Anda (karena dari Jakarta).
(-) Sulit kalau mau target keyword kompetitor – Kalau mau target keyword kompetitor Anda (artinya jika ada yang searching brand kompetitor Anda, maka website Anda yang muncul), maka Anda harus sediakan dulu halaman yang berisi informasi tentang kompetitor Anda tersebut. Kalau tidak bisa, maka tidak bisa/ sulit untuk ranking di keyword tersebut.
Pertanyaannya, apakah mungkin kita bikin konten tentang kompetitor kita? 🙂
Jadi, Pakai Yang Mana? Ini Pertimbangan-Pertimbangannya
Idealnya tentu menjalankan keduanya. Tapi kalau harus memilih salah satu, beberapa pertimbangan ini bisa dijadikan panduan dalam mengambil keputusan:
- Jika bisnis Anda butuh cepat, dan tidak bisa ditolerir lagi, maka Google Ads adalah pilihan yang tepat.
- Jika Anda ingin yang long-term, tidak harus langsung di page 1, dan lebih tertarik dengan efisiensi biaya, maka SEO lebih tepat.
- Jika bisnis Anda butuh yang tertarget secara spesifik (misal hanya melayani audience dan lokasi tertentu saja), maka Google Ads akan lebih tepat.
- Jika Anda ingin muncul di page 1 Google dan dipandang lebih memiliki authority, maka organik lebih tepat, alias SEO.
- Jika masih bingung, atau membutuhkan jasa profesional untuk SEO dan Google Ads perusahaan Anda, feel free untuk berkonsultasi dengan tim kami untuk memberikan arahan dan rekomendasi yang terbaik. Bisa melalui tombol WA floating di sudut kanan bawah, atau melalui inquiry form yang tersedia.
Semoga sharing ini bermanfaat bagi bisnis Anda dan jangan lupa follow IG kami disini untuk mendapatkan insight dan tips terbaru seputar digital marketing.
Note:
- Silahkan share artikel ini jika dirasa bermanfaat
- Harap cantumkan backlink jika Anda menjadikan artikel ini sebagai referensi di blog Anda
- Konten ini telah diupdate terakhir kali per 27 Feb 2021
Meningkatkan Conversion di Google Ads? Coba 3 Strategi Ini
Semua orang menginginkan conversion rate yang tinggi pada Google Ads. Nah bicara konversi, sebagai pengiklan di Google Ads, kita hanya memiliki dua misi utama:
1. Meningkatkan conversion rate
2. Mengurangi biaya per konversi (cost-per-conversion)
Dua hal ini saja yang paling penting sebenarnya dalam Google Ads, sisanya hanyalah secondary. Bagaimana mencapai 2 hal itu? Oke kita langsung saja ke 3 teknik meningkatkan konversi di Google Ads berikut:
1. GUNAKAN REMARKETING SEBAGAI TOOLS UNTUK CRO
Menargetkan ulang pembeli atau pelanggan Anda adalah strategi paling efektif yang bisa Anda lakukan. Menggunakan tracking code akan membantu Anda untuk menemukan kembali pembeli potensial Anda.
Remarketing adalah cara yang efektif untuk meningkatkan CRO dan membantu Anda untuk meyakinkan pengunjung yang sebelumnya merasa ragu untuk kembali ke website Anda. Namun, harus diingat bahwa tujuan ini hanya bisa diperoleh dengan tools pelacakan konversi yang benar-benar bagus. Tak banyak orang yang mengetahui cara yang satu ini, padahal cara ini bisa menghemat waktu dan yang Anda.
Artikel terkait: Mengenal Apa Itu Iklan PPC Google Ads
Ketika Anda memilih untuk menggunakan remarketing, secara sederhana iklan Anda yang sebelumnya telah dilihat banyak orang akan tampil kembali. Dengan cara ini, Anda bisa membawa kembali orang-orang tersebut ke website Anda dan meningkatkan peluang iklan untuk di-klik kembali oleh mereka. Bahkan, bisa saja mereka memutuskan untuk membeli produk Anda.
2. TES DESAIN LANDING PAGE ANDA
Apapun cara yang Anda pilih, entah cara apapun yang Anda gunakan untuk meningkatkan traffic atau menjalankan kampanye iklan, Anda harus melakukan tes pada landing page Anda.
Desain dari landing page Anda akan membuat perbedaan besar dalam rating konversi iklan Anda. Ketika konversi landing page Anda tinggi, Anda bisa memaksimalkan klik dan traffic. Daripada membuang banyak uang, dengan cara ini Anda bisa melihat peningkatan yang berkelanjutan pada konversi Google Ads Anda.
Setiap elemen pada landing page Anda harus dites. Contohnya, Anda bisa melakukan tes CTA Placement, bentuk dan warna. Setiap perubahan yang dilakukan pada landing page tersebut bisa membantu Anda untuk meningkatkan conversion rate.
3. MENYESUAIKAN AD COPY DENGAN LANDING PAGE
Jika Anda ingin Google ad copy menghasilkan banyak klik, Anda harus menyesuaikannya dengan landing page Anda. Ketika Anda menyesuaikan ad copy dengan landing page Anda, klik yang Anda dapatkan akan membuat dampak yang berarti dan bisa meningkatkan quality score Anda.
Quality score memang penting, tak hanya karena menjadi kunci indikator dari performa kampanye PPC Anda yang sebelumnya, tapi juga karena ini adalah cara terbaik untuk memprediksi performa dari kampanye Anda yang selanjutnya.
Google menggunakan quality score untuk mengukur seberapa efektif dan efisien kampanye PPC Anda. Skor yang tinggi berarti menunjukan bahwa ad copy Anda relevan dan menarik.
Artikel Terkait: 5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Beriklan di Google Ads
Hal lain yang lebih penting adalah Quality Score yang tinggi akan mengurangi biaya iklan Anda, bahkan membuat iklan Anda berada di posisi yang lebih baik dalam hasil pencarian dan meningkatkan konversi Google Ads Anda.
Lalu, bagaimana cara untuk menyesuaikan Ad copy dan landing page? Sebagai contoh, jika Anda menjalankan iklan untuk “social media tracking tool”, maka landing page Anda haruslah “social media tracking” atau sesuatu lainnya yang sama dengan hal tersebut.
Google Ads adalah cara terbaik untuk meningkatkan traffic website Anda dengan cepat. Namun, Anda juga harus mencari cara terbaik untuk meningkatkan conversion rate pada iklan tersebut. Beberapa tools di atas bisa Anda manfaatkan untuk peningkatan conversion rate tersebut.
Jika Anda ingin memaksimalkan performa Google Ads bisnis Anda namun tidak memiliki waktu, keahlian, atau sumber daya untuk melakukannya, bisa mencoba menggunakan jasa Google Ads kami.
Selamat mencoba rekan digital! 🙂
P.S.
Silahkan bagikan artikel ini kepada teman, kerabat, relasi bisnis, karyawan, pimpinan, atau siapapun yang menurut Anda bisa memberikan manfaat dan membuat bisnis mereka lebih baik. Bagi Anda yang ingin mengutip sebagian atau seluruh artikel ini, harap mencantumkan sumber asli dan link sumber ke artikel ini.
Untuk tips & update seputar digital marketing, follow Instagram kami