Tambah wawasan digital marketing Anda melalui blog datamaya.com. Secara berkala membahas seputar SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas situs Anda di mesin pencari, strategi Google Ads yang efektif untuk mendapatkan lalu lintas yang relevan, pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran yang kuat, serta langkah-langkah dalam pengembangan website yang convertable dan tips bisnis semua dikupas disini!
Latest Blog
Panduan SEO #4: Cara Membuat Konten Artikel SEO-Friendly
Setelah Anda mempelajari Panduan SEO #3: Cara Melakukan Riset Kata Kunci + Contoh, selanjutnya kita akan membahas cara membuat konten artikel. Menciptakan konten artikel yang SEO-friendly adalah langkah penting untuk meningkatkan visibilitas situs web Anda di hasil pencarian. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah dan praktik terbaik dalam menciptakan konten yang dioptimalkan untuk SEO, dengan contoh seolah-olah kita sedang membuat konten tentang "les bahasa Inggris."
1. Pemahaman Terhadap Audiens Anda
Sebelum Anda mulai menulis, pahami audiens Anda. Anda perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang mereka cari ketika mencari informasi tentang "les bahasa Inggris." Apa pertanyaan atau masalah yang ingin mereka pecahkan? Dengan pemahaman ini, Anda dapat menciptakan konten yang relevan dan bermanfaat bagi mereka.
2. Judul atau Headline yang Menarik
Judul atau headline adalah elemen yang paling mencolok dalam konten Anda. Mereka adalah pintu gerbang pertama yang akan mengundang pengguna untuk menjelajahi lebih lanjut. Oleh karena itu, judul harus dirancang dengan cermat untuk menarik perhatian dan memicu minat pengunjung. Berikut adalah beberapa prinsip penting dalam menciptakan judul yang efektif:
Contoh judul: "Belajar Bahasa Inggris dengan Lebih Mudah: Tips dan Trik untuk Sukses"
Contoh judul+nilai tambah: "Menguasai Bahasa Inggris: Panduan Lengkap untuk Kemampuan Berbicara yang Lebih Baik"
Contoh judul dengan kekuatan angka: "10 Teknik Terbaik untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa Inggris Anda"
Pilih judul dengan bijak, dan pastikan mereka tidak hanya menarik perhatian tetapi juga memadukan esensi konten Anda. Judul yang menarik adalah kunci untuk meningkatkan CTR (Click-Through Rate) dan memastikan bahwa pengguna tertarik untuk membaca konten Anda lebih lanjut.
3. Gunakan Heading 1, Heading 2, dan Heading 3 dengan Benar
Struktur dan penggunaan heading (judul atau subjudul) dalam konten Anda sangat penting. Ini membantu baik pembaca manusia maupun mesin pencari memahami hierarki informasi dan bagaimana konten Anda terorganisir. Berikut adalah panduan yang lebih rinci tentang penggunaan heading:
Heading 1 (H1): Ini adalah level tertinggi dalam struktur heading dan harus digunakan hanya satu kali dalam sebuah halaman atau artikel. Heading 1 biasanya digunakan untuk judul utama konten. Ini adalah elemen utama yang memberi tahu mesin pencari tentang topik utama konten Anda.
Contoh Penggunaan H1: "Panduan Lengkap Belajar Bahasa Inggris"
Heading 2 (H2): Heading level 2 digunakan untuk merinci subbagian dari konten utama. Mereka membantu memecah konten menjadi bagian yang lebih kecil yang mudah dinavigasi.
Contoh Penggunaan H2: "Strategi Dasar untuk Memulai Belajar Bahasa Inggris"
Heading 3 (H3) dan Seterusnya: Heading level 3, 4, dan seterusnya digunakan untuk lebih memecah subbagian menjadi sub-subbagian. Ini membantu dalam menyusun konten Anda dengan lebih rinci.
Contoh Penggunaan H3: "Mendengarkan dengan Tekun: Kunci Sukses dalam Berbicara Bahasa Inggris"
Dengan menggunakan heading dengan benar, Anda membantu pembaca dalam navigasi konten Anda. Ini juga membantu mesin pencari memahami struktur dan hierarki topik di dalam konten Anda. Pastikan penggunaan heading sesuai dengan struktur informasi yang logis dan membantu pembaca untuk menemukan apa yang mereka cari dengan mudah.
4. Menggunakan Internal Link yang Sesuai dan Eksternal Link jika Diperlukan
Tautan (baik tautan internal maupun tautan eksternal) adalah komponen penting dalam konten SEO-friendly. Mereka berperan dalam memperkuat otoritas konten Anda dan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Berikut adalah panduan singkat:
Internal Link: Internal link atau tautan internal adalah tautan yang menghubungkan halaman atau artikel di situs web Anda dengan halaman atau artikel lain di situs yang sama. Mereka membantu dalam navigasi internal dan memandu pembaca ke informasi terkait.
Contoh Internal Link: "Jika Anda baru mulai belajar bahasa Inggris, Anda mungkin ingin membaca panduan kami tentang memahami tata bahasa dasar."
Eksternal Link: Eksternal link atau tautan eksternal mengarah ke sumber-sumber luar situs web Anda, seperti situs web tepercaya atau referensi yang relevan. Mereka dapat memberikan otoritas tambahan pada konten Anda dan membantu pembaca menemukan informasi lebih lanjut.
Contoh Eksternal Link: "Untuk sumber informasi lebih lanjut tentang pengucapan dalam bahasa Inggris, Anda dapat mengunjungi kamus pengucapan online."
Menggunakan tautan dengan bijak dalam konten Anda adalah praktik yang baik. Pastikan tautan internal mengarahkan pembaca ke informasi relevan di situs Anda, dan tautan eksternal mengarahkan mereka ke sumber-sumber tepercaya. Ini membantu meningkatkan kredibilitas konten Anda dan memberikan pengalaman pembaca yang lebih kaya.
5. Sertakan Minimal 1 Gambar Beserta Alt-Textnya
Menambahkan gambar sesuai dengan konten dapat membuatnya lebih menarik dan informatif. Pastikan Anda menyertakan alt-text yang deskriptif agar mesin pencari dapat memahami gambar tersebut.
6. Selipkan Keyword pada Heading
Gunakan kata kunci utama Anda dalam judul atau heading konten Anda untuk membantu mesin pencari memahami fokus konten Anda.
Contoh Penggunaan Keyword pada Heading: "Strategi Belajar Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris". (penempatan keyword tidak perlu berurutan)
Menggunakan kata kunci utama dalam heading dapat membantu mengkomunikasikan topik utama konten Anda kepada mesin pencari dan membantu peringkat SEO Anda terkait dengan kata kunci tersebut. Pastikan tetap menjaga judul yang menarik dan relevan dengan isi konten Anda.
7. Selipkan Keyword pada Teks Paragraf
Penggunaan kata kunci (keyword) yang bijak dalam teks paragraf adalah salah satu elemen penting dalam menciptakan konten yang SEO-friendly. Berikut adalah beberapa panduan untuk penggunaan yang efektif:
Lakukan Secara Alami: Selipkan kata kunci utama Anda secara alami ke dalam teks. Jangan terlalu memaksakan kata kunci, sehingga pembaca tidak merasakan kekaksaan atau gangguan dalam membaca.
Contoh Penggunaan Keyword dalam Teks Paragraf: "Ketika Anda memulai perjalanan belajar bahasa Inggris, penting untuk memahami berbagai metode yang dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan Anda."
Variasi Kata Kunci: Selain kata kunci utama, gunakan variasi kata kunci terkait dalam konten Anda. Ini membantu mencakup berbagai cara yang pengguna mungkin mencari informasi yang sama.
Contoh Variasi Kata Kunci: Selain "belajar bahasa Inggris," Anda juga dapat menggunakan "memahami bahasa Inggris" atau "meningkatkan keterampilan berbahasa."
8. Tetap Utamakan Membuat Konten Yang Informatif dan Berkualitas
Terlepas dari poin-poin di atas, pastikan konten Anda informatif, berkualitas, dan relevan dengan kata kunci yang ditargetkan. Pengguna dan mesin pencari akan menghargai konten yang memberikan nilai tambah. Hindari membuat konten yang hanya mementingkan robot google (untuk keperluan SEO), tetap pegang prinsip bahwa konten harus informatif dan memberikan manfaat bagi para pembaca.
Dengan panduan ini, Anda dapat menciptakan konten yang SEO-friendly yang akan meningkatkan visibilitas situs web Anda dalam hasil pencarian, terutama dalam konteks "les bahasa Inggris" atau topik lain yang Anda pilih.
Kini Anda bisa lanjut ke panduan selanjutnya yaitu Panduan SEO #5: Cara Membuat Meta Title dan Meta Description yang Benar untuk SEO
Panduan SEO #3: Cara Melakukan Riset Kata Kunci + Contoh
Setelah mempelajari Panduan SEO #2: Jenis-Jenis Backlink Yang Wajib Diketahui Praktisi SEO, dalam dunia pemasaran online atau SEO, riset kata kunci adalah langkah kunci untuk memahami bagaimana orang mencari informasi, produk, atau layanan di mesin pencari. Riset kata kunci membantu Anda memahami perilaku pencarian audiens Anda, serta membantu Anda mencapai peringkat yang lebih baik di hasil mesin pencari. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian riset kata kunci, perbedaan tiga jenis kata kunci, dan bagaimana Anda dapat melakukan riset kata kunci menggunakan alat Ubersuggest. Kami juga akan membahas cara mencari longtail keyword, yang seringkali menjadi kunci sukses dalam SEO.
1. Pengertian Riset Kata Kunci
Riset kata kunci adalah proses penelitian untuk mengidentifikasi kata kunci atau frasa yang sering digunakan oleh orang saat mereka mencari informasi di mesin pencari seperti Google. Ini adalah langkah awal dalam perencanaan strategi SEO dan pemasaran konten. Dalam contoh ini, mari kita bayangkan Anda memiliki bisnis yang menawarkan "les bahasa Inggris." Dengan memahami kata kunci yang relevan dengan bisnis Anda, Anda dapat menciptakan konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens Anda dan meningkatkan visibilitas situs web Anda.
2. Perbedaan Intensi Kata Kunci
Ada tiga jenis kata kunci utama yang perlu Anda kenali dalam riset kata kunci:
Informational Keyword (Kata Kunci Informasi): Kata kunci ini digunakan oleh orang yang mencari informasi atau jawaban atas pertanyaan mereka. Contohnya, "cara belajar bahasa Inggris," "gramatika bahasa Inggris," atau "sejarah bahasa Inggris."
Buying Keyword (Kata Kunci Pembelian): Kata kunci ini menunjukkan bahwa pengguna berada dalam tahap mempertimbangkan pembelian. Contohnya, "les bahasa Inggris online," "biaya kursus bahasa Inggris," atau "daftar kursus bahasa Inggris."
Navigational Keyword (Kata Kunci Navigasi): Kata kunci ini digunakan ketika pengguna ingin mencari halaman atau situs web tertentu. Contohnya, "Duolingo kursus bahasa Inggris," "EF English Live," atau "Panduan belajar bahasa Inggris."
3. Cara Riset Kata Kunci di Ubersuggest / Neilpatel
Kenapa Ubersuggest? Karena ini adalah salah satu alat riset kata kunci yang populer dan mudah digunakan. Ada yang menyarankan menggunakan Google Keyword Planner, namun itu akan percuma jika Anda tidak menjalankan google ads maka data kata kunci yang muncul di Google Keyword Planner tidak akan akurat. Berikut adalah cara melakukan riset kata kunci dengan Ubersuggest:
a. Buka Ubersuggest (https://neilpatel.com/ubersuggest/) lakukan daftar dahulu. Anda akan mendapatkan 3x kesempatan dalam sehari untuk melakukan riset kata kunci disana. Setelah itu di sebelah kiri pilih "keyword research" dan pilih lagi "keyword ideas" dan setelah itu masukkan kata kunci yang ingin Anda riset, misalnya, "les bahasa Inggris.".
b. Ubersuggest akan memberikan informasi tentang volume pencarian, tingkat persaingan, dan kata kunci terkait dengan "les bahasa Inggris."
c. Anda dapat menyaring kata kunci berdasarkan berbagai kriteria seperti volume pencarian, tingkat persaingan, atau CPC (biaya per klik).
d. Analisis hasil riset Anda dan pilih kata kunci yang paling relevan untuk strategi Anda, seperti "les bahasa Inggris online" atau "kursus bahasa Inggris terbaik."
Jadinya nanti akan seperti ini:
4. Gunakan Longtail Keyword
Longtail keyword adalah frasa pencarian yang lebih panjang dan spesifik. Mencari longtail keyword dapat membantu Anda menargetkan audiens yang lebih terfokus. Cara mencari longtail keyword adalah:
a. Mulailah dengan kata kunci umum yang relevan dengan bisnis atau topik Anda, seperti "les bahasa Inggris."
b. Gunakan alat riset kata kunci seperti Ubersuggest untuk menemukan variasi longtail dari kata kunci tersebut, misalnya, "les bahasa Inggris online untuk pemula" atau "kursus bahasa Inggris online dengan sertifikat."
c. Atau bisa gunakan google search dengan mengetikkan kata kunci utama, misal "les bahasa inggris" (jangan dulu tekan enter) maka nanti akan muncul dibawahnya berbagai variasi kata kunci longtail. Contoh:
Nah dari sana Anda tinggal memilih mana kata kunci longtail yang cocok pada bisnis Anda.
Riset kata kunci adalah pondasi strategi SEO dan pemasaran konten yang sukses. Dengan memahami jenis kata kunci, menggunakan alat riset seperti Ubersuggest, dan mencari longtail keyword yang relevan, Anda dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik konten Anda bagi audiens target Anda dalam konteks "les bahasa Inggris" atau topik lainnya.
Silakan lanjut membaca ke Panduan SEO #4: Cara Membuat Konten yang SEO-Friendly.
Panduan SEO #5: Cara Membuat Meta Title dan Meta Description yang Benar untuk SEO
Kini Anda sudah setengah jalan dalam mengetahui bagaimana melakukan SEO yang benar setelah mempelajari cara membuat konten yang SEO-friendly. Selanjutnya, ketika ingin memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization), elemen-elemen seperti meta title dan meta description adalah kunci untuk meningkatkan visibilitas dan klik di halaman hasil mesin pencari. Dalam panduan ini, kita akan menjelaskan langkah-langkah dan praktik terbaik dalam membuat meta title dan meta description yang efektif.
Apa itu Meta Title dan Meta Description?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami apa itu meta title dan meta description:
Meta Title (Judul Meta): Ini adalah judul yang muncul di hasil pencarian mesin pencari (SERP). Ini adalah elemen pertama yang dilihat oleh pengguna dan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan mereka untuk mengklik tautan ke situs Anda.
Meta Description (Deskripsi Meta): Ini adalah cuplikan teks singkat yang muncul di bawah judul meta dalam hasil pencarian. Deskripsi ini memberikan gambaran singkat tentang konten halaman web dan dapat membantu pengguna memahami apakah halaman tersebut relevan dengan pertanyaan mereka.
Langkah-langkah Membuat Meta Title yang Efektif:
Gunakan Kata Kunci yang Relevan: Pastikan kata kunci utama yang relevan dengan konten Anda termasuk dalam judul meta. Ini membantu mesin pencari memahami topik halaman Anda.
Buat Tidak Lebih dari 60 Karakter: Untuk memastikan judul meta Anda ditampilkan sepenuhnya di SERP, usahakan agar judul tersebut tidak melebihi 60 karakter.
Tulis Judul yang Menarik: Judul meta yang menarik dan informatif dapat meningkatkan CTR (Click-Through Rate). Cobalah untuk memancing minat pengguna.
Jadikan Judul Spesifik: Bila mungkin, judul meta sebaiknya spesifik dan menggambarkan apa yang akan ditemukan pengguna di halaman tersebut.
Contoh Meta Title:
"10 Tips Terbaik untuk Belajar Bahasa Inggris Secara Efektif"
Anda juga bisa menggunakan Title Tag Preview Tool milik Moz untuk cek bagaimana meta title Anda muncul di mesin pencari. Anda bisa mencobanya disini https://moz.com/learn/seo/title-tag
Contohnya akan seperti ini:
Langkah-langkah Membuat Meta Description yang Efektif:
Tuliskan Deskripsi yang Informatif: Deskripsi meta harus memberikan gambaran singkat tentang isi halaman. Jelaskan apa yang bisa diharapkan oleh pengguna jika mereka mengklik tautan.
Cantumkan Kata Kunci: Gunakan kata kunci utama dalam deskripsi meta Anda. Ini membantu pengguna dan mesin pencari mengkonfirmasi relevansi halaman.
Batasi Hingga 160 Karakter: Usahakan agar deskripsi meta tidak melebihi 160 karakter untuk memastikan tampilan yang lengkap di SERP.
Mengundang Tindakan: Jika relevan, ajak pengguna untuk mengambil tindakan tertentu, seperti "Baca Lebih Lanjut" atau "Dapatkan Panduan Gratis."
Contoh Meta Description:
"Panduan lengkap untuk belajar bahasa Inggris dari dasar. Temukan tips terbaik untuk pemula yang akan membantu Anda menguasai bahasa dengan cepat dan efektif. Baca lebih lanjut untuk langkah awal menuju keahlian bahasa Inggris."
Optimasi dan Uji Coba
Setelah Anda membuat meta title dan meta description, penting untuk memantau kinerjanya. Gunakan alat analitik web untuk melihat seberapa baik judul dan deskripsi Anda bekerja dan lakukan perubahan jika diperlukan. Uji berbagai variasi untuk melihat mana yang paling efektif dalam menarik pengguna ke situs Anda.
Dengan mengikuti panduan ini dan menciptakan meta title dan meta description yang relevan dan menarik, Anda dapat meningkatkan visibilitas dan klik di hasil pencarian, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan trafik ke situs Anda.
Silakan Anda lanjut ke panduan berikutnya yaitu Panduan SEO #6: Cara Kompress Gambar Agar Loading Web Cepat :)
Panduan SEO #1: Perbedaan SEO On-Page dan SEO Off-Page
Search Engine Optimization (SEO) merupakan salah satu elemen kunci dalam strategi pemasaran digital. SEO mempunyai tujuan utama dalam meningkatkan visibilitas situs web Anda di mesin pencari seperti Google. Ada banyak aspek yang perlu Anda pertimbangkan dalam upaya penggunaan SEO, dan dua konsep utama yang sering dibahas adalah SEO On-Page dan SEO Off-Page.
Nah, dalam tulisan kali ini, simak pembahasan mengenai perbedaan antara SEO On-Page dan SEO Off-Page beserta contohnya.
SEO On-Page
SEO On-Page mengacu pada praktik yang dapat Anda lakukan di dalam halaman situs web Anda untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari. Hal ini melibatkan pengoptimalan elemen yang dapat Anda kontrol secara langsung. Berikut adalah beberapa contoh praktik SEO On-Page.
1. Kata Kunci (Keywords)
Salah satu aspek paling fundamental dalam SEO On-Page adalah penggunaan kata kunci yang relevan. Hal ini mencakup penggunaan kata kunci dalam judul halaman, tag header, konten, dan meta deskripsi. Misalnya, jika Anda menjalankan situs web yang menjual sepatu, kata kunci relevan yang mungkin akan Anda gunakan adaalah sepatu pria, sepatu wanita, atau sepatu olahraga.
2. Konten Berkualitas
Konten yang berkualitas dan relevan adalah kunci kesuksesan SEO On-Page. Hal ini menandakan bahwa Anda perlu menyediakan informasi yang bermanfaat dan menarik bagi pelanggan Anda. Jika Anda menjual produk atau layanan, deskripsi produk yang informatif dan ulasan pelanggan yang positif dapat membantu meningkatkan peringkat Anda.
3. Struktur URL yang Mudah Dibaca
URL situs web Anda harus mudah dibaca dan mengandung kata kunci yang relevan. Sebagai contoh, URL https://contoh.com/sepatu-pria lebih baik daripada https://contoh.com/?id=123.
4. Kecepatan Halaman
Kecepatan loading halaman adalah faktor penting dalam SEO On-Page. Halaman web yang lambat dapat memengaruhi pengalaman pengguna dan berdampak negatif pada peringkat. Anda dapat meningkatkan kecepatan halaman dengan mengompres gambar, meminimalkan kode, dan menggunakan penyedia hosting yang cepat.
5. Responsif dan Mobile-Friendly
Dengan meningkatkan layanan penggunaan perangkat mobile, situs web Anda harus responsif dan mudah digunakan di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar dan tablet. Hal ini juga penting dalam algoritma peringkat Google.
Contoh SEO On-Page
Misalkan Anda menjalankan situs web e-commerce yang menjual pakaian. Anda ingin mengoptimalkan halaman produk Anda. Berikut contoh praktik SEO On-Page:
Kata Kunci: Pastikan judul halaman produk mengandung kata kunci yang relevan, seperti "Baju Pria Casual." Selain itu, kata kunci ini harus muncul dalam deskripsi produk dan meta deskripsi.
Konten Berkualitas: Tuliskan deskripsi produk yang informatif, termasuk informasi tentang bahan, ukuran, dan perawatan. Selain itu, tambahkan ulasan pelanggan yang memberikan pandangan positif tentang produk Anda.
Struktur URL: Buat URL yang mencerminkan produk, misalnya, https://contoh.com/baju-pria-casual.
Kecepatan Halaman: Pastikan ukuran gambar produk sudah diperkecil untuk mempercepat loading halaman. Periksa juga faktor lain yang dapat mempengaruhi kecepatan situs Anda.
Responsif: Pastikan situs web Anda dapat diakses dengan baik di perangkat mobile, termasuk tampilan yang baik dan navigasi yang mudah.
SEO Off-Page
Sementara itu, SEO On-Page berfokus pada pengoptimalan halaman web secara langsung, SEO Off-Page berurusan dengan faktor-faktor di luar kendali situs web Anda yang dapat memengaruhi peringkat. Praktik SEO Off-Page biasanya lebih menekankan pada pembangunan otoritas dan citra situs Anda di mata mesin pencari. Berikut adalah beberapa aspek SEO Off-Page.
1. Backlink
Backlink adalah tautan dari situs web lain yang mengarah ke situs Anda. Mesin pencari menganggap backlink sebagai alat yang mendukung keandalan dan otoritas situs Anda. Backlink dari situs web berkualitas tinggi akan sangat dihargai.
2. Aktivitas Media Sosial
Aktivitas Anda di platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram juga dapat memengaruhi peringkat Anda. Berbagi konten situs web Anda di media sosial dapat meningkatkan eksposur dan menciptakan peluang untuk mendapatkan backlink.
3. Reputasi dan Ulasan
Ulasan positif di situs web seperti Google atau TripAdvisor dapat mempengaruhi citra bisnis Anda. Mesin pencari dapat mempertimbangkan ulasan sebagai faktor dalam peringkat.
4. Guest Posting
Menulis artikel di situs web lain dengan niche Anda adalah cara lain untuk membangun backlink dan otoritas. Misalnya, jika Anda menjalankan situs web perjalanan, Anda dapat menulis artikel di situs web perjalanan terkemuka.
Contoh SEO Off-Page
Misalkan Anda menjalankan situs web mengenai petualangan outdoor. Untuk praktik SEO Off-Page, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
Backlink: Membangun backlink dengan menulis artikel yang informatif tentang petualangan outdoor dan mendapatkan tautan ke situs Anda dari situs web terkemuka dalam niche tersebut.
Aktivitas Media Sosial: Mempromosikan konten situs web Anda di media sosial dan berinteraksi dengan komunitas dengan minat yang sama. Hal ini akan meningkatkan eksposur Anda dan dapat menghasilkan tautan kembali.
Reputasi dan Ulasan: Mendorong pelanggan yang puas untuk meninggalkan ulasan positif mengenai pengalaman mereka dengan perjalanan atau layanan outdoor Anda.
Guest Posting: Menulis artikel di situs web terkemuka dengan niche petualangan outdoor dapat membantu membangun otoritas Anda sebagai ahli dalam bidang tersebut.
Jadi, SEO On-Page dan SEO Off-Page merupakan dua aspek penting dalam strategi SEO. Keduanya bekerja bersama untuk meningkatkan peringkat situs web Anda di mesin pencari. SEO On-Page berkaitan dengan praktik yang Anda lakukan di dalam halaman web Anda, sedangkan SEO Off-Page berurusan dengan faktor eksternal yang dapat memengaruhi citra dan otoritas situs Anda.
Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini secara efektif, Anda dapat mengoptimalkan situs web Anda dan meningkatkan visibilitasnya di mesin pencari. Jangan lupa juga bahwa SEO merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan memerlukan upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan peringkat Anda.
Baca panduan selanjutnya yaitu Panduan SEO #2: Jenis-Jenis Backlink Yang Wajib Diketahui Praktisi SEO